Bupati mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kendal akan memprioritaskan penghuni Rusunawa adalah mereka yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Kalireyeng. Hasil pendataan warga yang tinggal di bantaran Kalireyeng sebanyak 46 kepala keluarga. “Tapi yang diprioritaskan adalah yang berpenghasilan rendah dan tidak mempunyai rumah dan masih tinggal dibantaran sungai,” imbuhnya.
Memprioritaskan warga yang tinggal di bantaran sungai, lanjut bupati agar sepanjang bantaran sungai bebas dari pemukiman sehingga tidak terkesan kumuh dan lebih bersih. Selain itu, bisa mencegah banjir karena lebih mudah saat normalisasi sungai.
Pemkab sendiri terus berupaya menyediakan lahan dan perumahan bagi warga kuran mampu, dengan menyiapkan lahan seluas 7 hektare di Kelurahan Jetis untuk dijadikan rumah sangat sederhana dan layak huni. “Tujuan pembangunan perumahan di lokasi yang sepi dan rawan, agar tumbuh kawasan ekonomi baru dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar bupati.
Menghindari titipan dari segelintir orang, bupati mengatakan akan membentuk tim khusus dari Cipatru dan Dinas Sosial. “PNS jelas dilarang menyewa Rusunawa karena diprioritaskan warga yang berpenghasilan rendah,” imbuh Widya.
Sementara itu Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Ciptaru) Kendal Noor Fauzi mengatakan, anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat untuk pembangunan dua blok Rusunawa sebesar Rp 26, 9 miliar. “Waktu pelaksanaan akan berlangsung hingga 5 Juli 2013, dan optimis selesai. Kita akan kerjakan siang dan malam, tidak terpengaruh dengan cuaca agar bisa mengejar waktu penyelesaian Rusunawa,” katanya. Noor Fauzi mengatakan, dua blok Rusunawa ini memiliki 192 kamar dengan ukuran masing-masing 5 X 5 M. (03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar