Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang dimulai Selasa (18/12)
ini, akan diprioritaskan bagi warga yang kini tinggal di bantaran sungai
sekitar Kalireyeng. Bupati Kendal Widya Kandi Susanti saat melakukan
peletakan batu pertama pembangunan Rusunawa di Kelurahan Kebondalem
mengatakan, Rusunawa ini sudah diimpikan dan terus dikejar hingga dua
tahun. “Rusunawa sangat dibutuhkan disaat lahan mulai sempit dan warga
membutuhkan rumah layak huni. Rusunawa ini sangat efesien dan efektif
bagi warga dengan penghasilan rendah,” jelasnya.
Bupati mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kendal akan memprioritaskan
penghuni Rusunawa adalah mereka yang tinggal di sepanjang bantaran
sungai Kalireyeng. Hasil pendataan warga yang tinggal di bantaran
Kalireyeng sebanyak 46 kepala keluarga. “Tapi yang diprioritaskan adalah
yang berpenghasilan rendah dan tidak mempunyai rumah dan masih tinggal
dibantaran sungai,” imbuhnya.
Memprioritaskan warga yang tinggal di bantaran sungai, lanjut bupati
agar sepanjang bantaran sungai bebas dari pemukiman sehingga tidak
terkesan kumuh dan lebih bersih. Selain itu, bisa mencegah banjir karena
lebih mudah saat normalisasi sungai.
Dijelaskan
bupati, Rusunawa yang akan dibangun terdiri dari dua blok,
masing-masing blok terdiri dari lima lantai dan setiap lantai akan
dibuat 96 kamar. “Kita mengajukan ke pemerintah pusat ada tiga blok
Rusunawa, namun yang baru direalisasikan dua blok dan satu lagi sedang
penyiapan lahan di sekitar lokasi yang sekarang sedang dibangun,”
katanya.
Pemkab sendiri terus berupaya menyediakan lahan dan perumahan bagi
warga kuran mampu, dengan menyiapkan lahan seluas 7 hektare di Kelurahan
Jetis untuk dijadikan rumah sangat sederhana dan layak huni. “Tujuan
pembangunan perumahan di lokasi yang sepi dan rawan, agar tumbuh kawasan
ekonomi baru dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar bupati.
Menghindari titipan dari segelintir orang, bupati mengatakan akan
membentuk tim khusus dari Cipatru dan Dinas Sosial. “PNS jelas dilarang
menyewa Rusunawa karena diprioritaskan warga yang berpenghasilan
rendah,” imbuh Widya.
Sementara itu Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Ciptaru)
Kendal Noor Fauzi mengatakan, anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat
untuk pembangunan dua blok Rusunawa sebesar Rp 26, 9 miliar. “Waktu
pelaksanaan akan berlangsung hingga 5 Juli 2013, dan optimis selesai.
Kita akan kerjakan siang dan malam, tidak terpengaruh dengan cuaca agar
bisa mengejar waktu penyelesaian Rusunawa,” katanya. Noor Fauzi
mengatakan, dua blok Rusunawa ini memiliki 192 kamar dengan ukuran
masing-masing 5 X 5 M. (03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar