KENDAL– Pembangunan jalur lingkar utara (jalingkut) sepanjang 9,6 km
diperkirakan menelan dana Rp30 miliar.Jalingkut yang akan dibangun untuk
mengatasi kemacetan di Kota Kendal sebagian besar menggunakan eks jalur
rel lori pabrik gula(PG) Cepiring.
Jalurlingkar utara dimulai dari
Desa Jambearum, Kecamatan Patebon hingga jalur arteri Kaliwungu. Kabid
Bina Marga Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Sumber Daya Mineral
Sudaryanto mengaatakan,sudah berkoordinasi dengan PG dan PTPN untuk
memakai eks rel lori yang sempat telantar. Pihak PTPN membolehkan jalur
tersebut dipakai untuk jalur pertanian. Langkah awal, kata dia, tahun
ini lahan eks rel lori akan disender agar tidak berkurang saat
pembangunan jalan dilakukan. Karena tidak terurus, lahan eks rel lori
banyak berkurang.
“Ya,wajar karena dianggap tak bertuan, maka
banyak digunakan untuk yang lain,”ujar Sudaryanto. Menurut Sudaryanto,
pembangunan senderan menghabiskan dana Rp1,1 miliar. Penyenderan lahan
itu bertujuan mengamankan aset. Rencananya, jalur lingkar utara memiliki
lebar delapan meter. Namun karena ada lahan yang lebarnya tidak ada
delapan meter,ke depan dipastikan ada pembebasan lahan. Pembebasan lahan
terbanyak berada di wilayah timur dari wilayah Brangsong hingga jalur
lingkar Kaliwungu. Sebab jalur tersebut tidak memakai eks jalur lori.
Sudaryanto
mengaku pembangunan jalur tersebut akan diusulkanke provinsidanpusat.
Sebab jika menggunakan dana dari APBD,maka pemkab tidak mampu
menyediakannya. Anggota Komisi C DPRD Taufiqullah menyambut baik rencana
pembangunan alur lingkar utara. Pembangunan jalur lingkar utara bakal
memicu pertumbuhan ekonomi di kawasan itu karena berada di lokasi produk
pertanian. zaenal alimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar